TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mempertanyakan pernyataan pemerintah bahwa pengguna BBM bersubsidi adalah orang kaya. Hal tersebut disampaikan Said di sela-sela demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM.
Said menegaskan bahwa pernyataan pemerintah itu adalah salah. Sebab, selama ini konsumen utama Pertalite dan Solar adalah pengguna sepeda motor.
"Jadi, siapa yang dibilang orang kaya pakai BBM bersubsisi? Orang kaya pakai Pertamax atau Solar Dex," ucap Said saat berunjuk rasa pada Selasa, 6 September 2022.
Massa buruh mulai berdatangan di depan Gedung DPR-MPR pada hari ini pukul 10.23 WIB. Mereka menggelar aksi penolakan atas kenaikan harga BBM.
Said menyatakan kenaikan harga BBM telah memicu kenaikan harga barang dan jasa. Dalam hitungannya, laju inflasi bakal tembus 8 persen karena dipicu kenaikan harga BBM. Sedangkan, upah minimum kabupaten dan kota atau UMK tak naik.
"Inflasi makanan sudah 11,5 persen, dengan kenaikan harga BBM bisa tembus 15 persen," ujar Said.
Harga BBM naik, upah tetap
Lebih jauh, ia memastikan perlawanan atas kebijakan sewenang-wenang pemerintah ini akan terus dilakukan hingga Desember. Selain menolak kenaikan harga BBM, buruh menolak Omnibus Law dan menuntut kenaikan UMK sebesar 10 hingga 13 persen. Kalangan buruh mendesak agar DPR membentuk Panja dan Pansus untuk menyelesaikan masalah ini.
Presiden Partai Buruh itu juga mengatakan gerakan rakyat harus dimulai agar pemerintah mendengar langsung apa yang dirasakan masyarakat bawah. "Jika rakyat hanya diam, maka terancam mengalami kemiskinam struktural. Kita harus yakinkan Presiden Jokowi bahwa keputusan beliau tidak tepat dan menyengsarakan rakyat," ucap Said.
Sebanyak 20 ribu pedagang warteg memastikan belum akan menaikan harga menu makanan pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Mereka adalah pedagang yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Warteg Indonesia (Hipwin).
"Sementara kami belum akan menaikan harga menu, tapi kami mengurangi margin dulu," ujar Ketua Umum Hipwin Rojikin Manggala saat ditemui Tempo di kantornya di Bencongan, Kelapa Dua Tangerang, Senin, 5 September 2022.
Selanjutnya: Sri Mulyani: kenaikan harga BBM tak menjamin penyaluran tepat sasaran.